PERTANYAAN
:
Yudhistira
Aga Nugraha
Asslmualaikum wr wb, kpd
seluruh penghuni piss-ktb, tolong jelaskan tafsir ayat "aw
laamastumunnisa`",
JAWABAN
:
Masaji
Antoro
Wa'alaikumsalam. Terdapat
perbedaan persepsi antara Ulama Fiqh dalam menafsiri ayat diatas, Malikiyyah,
Syafiiyyah dan Hanabilah memaknainya dengan laki-laki dan wanita tanpa adanya
penghalang sedang menurut kalangan Hanafiyyah memaknainya dengan
persenggamaan...
PERSENTUHAN KULIT ANTARA
PRIA WANITA DEWASA TANPA PENGHALANG
-
مِنْ نَوَاقِضِ الْوُضُوءِ عِنْدَ جُمْهُورِ الْفُقَهَاءِ ( الْمَالِكِيَّةِ
وَالشَّافِعِيَّةِ وَالْحَنَابِلَةِ ) لَمْسُ الرَّجُل الْمَرْأَةَ وَعَكْسُهُ
دُونَ حَائِلٍ . لِقَوْلِهِ تَعَالَى : { أَوْ لاَمَسْتُمُ النِّسَاءَ } (3)
….
وَقَال
الْحَنَفِيَّةُ : لاَ يَنْتَقِضُ الْوُضُوءُ بِمَسِّ الْمَرْأَةِ وَلَوْ بِغَيْرِ
حَائِلٍ ؛ لِمَا رُوِيَ عَنْ عَائِشَة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبَّل بَعْضَ نِسَائِهِ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى
الصَّلاَةِ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ (3) . وَقَالُوا : إِنَّ الْمُرَادَ مِنَ اللَّمْسِ
فِي الآْيَةِ الْجِمَاعُ ، كَمَا فَسَّرَهَا ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
(4) .
__________
(3)
سورة النساء / 43 .
(3)
حديث عائشة : " أن النبي صلى الله عليه وسلم قبل بعض نسائه ثم خرج إلى الصلاة ولم
يتوضأ " . أخرجه الترمذي ( 1 / 133 - ط الحلبي ) ، وقال الزيلعي : " وقد مال أبو
عمر بن عبد البر إلى تصحيح هذا الحديث " . نصب الراية ( 1 / 72 - ط المجلس العلمي )
.
(4)
الاختيار لتعليل المختار 1 / 10 ، 11 .
“Termasuk hal membatalkan
wudhu menurut mayoritas ulama fiqh (Malikiyyah, Syafiiyyah dan Hanabilah) adalah
persentuhan kulit antara laki-laki dan wanita tanpa adanya penghalang
berdasarkan firman Allah “Atau kamu telah menyentuh perempuan” (QS.
4:43).
Namun menurut kalangan
Hanafiyyah persentuhan kulit antara laki-laki dan wanita meskipun secara
langsung dan tanpa adanya penghalang tidak membatalkan wudhu berdasarkan hadits
riwayat dari ‘Aisyah ra “Rosulullah shallallaahu ‘alaihio wasallam mencium
sebagian istrinya kemudian keluar menjalankan shalat tanpa berwudhu” (HR.
Turmudzi I/13)
Menurut kalangan Hanafiyyah
maksud ayat “menyentuh perempuan” dalam surat an-Nisaa yang membatalkan diatas
adalah bersenggama seperti penafsiran Ibnu ‘Abbas ra. (al-Ikhtiyaar Li ta’liil
alMukhtaar I/10-11). [ alFiqh alMausuu’ah XVI/238 ]. Wallaahu A’lamu Bis
showaab.
Link Asal > http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/463857033637110/
Komentar
Posting Komentar