Apakah Allah juga mengutus Nabi utk bangsa jin dari jenis jin? Apa maksud dari ayat berikut ? "Wahai golongan jin dan manusia! Bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri,...." (QS. Al-An'aam : 130). ? TAFSIR QS. Al-An'aam : 130
PERTANYAAN
:
Chabib
Musthofa
Assalamu'alaikum. Apakah
Allah juga mengutus Nabi utk bangsa jin dari jenis jin? Apa maksud dari ayat
berikut ? "Wahai
golongan jin dan manusia! Bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari
kalanganmu sendiri,...." (QS. Al-An'aam : 130).
Mohon pencerahannya. Jazakallah...
JAWABAN
:
Edi
Kartono
Hai golongan jin dan
manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri,
yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap
pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami
sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas
diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. ( QS. Al-An'aam
: 130 ). mungkin maksud dari ayat ( hai golongan jin dan manusia, apakah belum
datang kepadamu rasul-rasul dari golonganmu sendiri ) ini adalah di tujukan
hanya satu golongan saja yaitu manusia. karna penjelasan ayat tersebut tidak ada
kata dari golongan kamu masing2. Wallahu a'lam.
Masaji
Antoro
Wa'alaikumsalam. Menurut
mayoritas ulama para Rasul hanya terdiri dari bangsa manusia, sedang dari bangsa
jin menurut Ibn Abbas terdapat istilahnya nudzur (jin yang memberi peringatan
pada kaumnya dengan ajaran yang dia peroleh dari seorang Rosulnya bangsa
manusia). Sedikit uraiannya sebagai berikut :
{يَا
مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْأِنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ} أي يوم نحشرهم نقول لهم ألم
يأتكم رسل فحذف ؛ فيعترفون بما فيه افتضاحهم. ومعنى {مِنْكُمْ} في الخلق والتكليف
والمخاطبة.
ولما
كانت الجن ممن يخاطب ويعقل قال : {مِنْكُمْ} وإن كانت الرسل من الإنس وغلب الإنس في
الخطاب كما يغلب المذكر على المؤنث. وقال ابن عباس : رسل الجن هم الذين بلغوا قومهم
ما سمعوه من الوحي ؛ كما قال : {وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ} [الأحقاف :
29]. وقال مقاتل والضحاك : أرسل الله رسلا من الجن كما أرسل من الإنس. وقال مجاهد :
الرسل من الإنس ، والنذر من الجن ؛ ثم قرأ {إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ} [الأحقاف
: 29]. وهو معنى قول ابن عباس ، وهو الصحيح على ما يأتي بيانه في "الأحقاف". وقال
الكلبي : كانت الرسل قبل أن يبعث محمد صلى الله عليه وسلم يبعثون إلى الإنس والجن
جميعا.
قلت
: وهذا لا يصح ، بل في صحيح مسلم من حديث جابر بن عبدالله الأنصاري قال قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم : "أعطيت خمسا لم يعطهن نبي قبلي كان كل نبي يبعث إلى قومه
خاصة وبعثت إلى كل أحمر وأسود" الحديث. على ما يأتي بيانه في "الأحقاف". وقال ابن
عباس : كانت الرسل تبعث إلى الإنس وإن محمدا صلى الله عليه وسلم بعث إلى الجن
والإنس ؛ ذكره أبو الليث السمرقندي. وقيل : كان قوم من الجن : استمعوا إلى الأنبياء
ثم عادوا إلى قومهم وأخبروهم ؛ كالحال مع نبينا عليه السلام. فيقال لهم رسل الله ،
وإن لم ينص على إرسالهم.
“Hai golongan jin dan
manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri”
(QS. 6:130)
Karena bangsa Jin juga
golongan berakal dan dikhitobi (terkena hukum) maka dikatakan dalam ayat diatas
dengan “minkum” dari golongan kamu sendiri, meskipun para rasul adanya dari
kalangan manusia bangsa manusia ditaghlib (dimenangkan) dalam ayat diatas
sebagaimana biasa ditaghlibnya isim mudzakar (laki-laki) atas isim muannats
(perempuan).
Ibn Abbas berkata “Rasul
dari kalangan jin adalah mereka yang menyampaikan pada kaum mereka wahyu yang
mereka dengarkan dari para rasul manusia” sebagaimana firman Allah “mereka
kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan”. (QS. 46:29)…..
Nabi Muhammad bersabda “Aku
diberikan lima perkara yang tidak diberikan pada nabi sebelumku, adalah nabi
sebelumku diutus sebatas kaumnya sedang aku diutus pada setiap yang merah dan
hitam” (HR. Muslim)
Ibn Abbas berkata “Adalah
para rasul di utus pada bangsa manusia dan sesungguhnya Muhammad shallallaahu
alaihi wa sallam diutus pada bangsa jin dan manusia” (dituturkan oleh Abu Laits
as-samarqandy)
Dikatakan “Adalah kaum jin
mendengarkan wahyu dari para nabi kemudian mereka kembali memberitahukan pada
kaumnya seperti keadaan pada nabi kita alaihis salam, kemudian mereka disebut
utusan Allah meskipun tidak tertetapkan dalil nash atas kerasulan mereka”. [
Al-Jaami’ li Ahkaam al-Quraan VII/87 ].
{
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ } أي: من
جملتكم. والرسل من الإنس فقط، وليس من الجن رسل، كما [قد] (1) نص على ذلك مجاهد،
وابن جُرَيْج، وغير واحد من الأئمة، من السلف والخلف.
وقال
ابن عباس: الرسل من بني آدم، ومن الجن نُذُر.
وحكى
ابن جرير، عن الضحاك بن مُزاحم: أنه زعم أن في الجن رسلا واحتج بهذه الآية الكريمة
وفي الاستدلال بها على ذلك نظر؛ لأنها محتملة وليست بصريحة، وهي -والله أعلم -كقوله
[تعالى] (2) { مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ . بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لا
يَبْغِيَانِ } إلى أن قال: { يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ }
[الرحمن : 19 -22] ، ومعلوم أن اللؤلؤ والمرجان إنما يستخرج (3) من الملح (4) لا من
الحلو. وهذا واضح، ولله الحمد. وقد نص هذا الجواب بعينه ابن جرير (5) .
والدليل
على أن الرسل إنما هم من الإنس قوله تعالى: { إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا
أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ [وَأَوْحَيْنَا ] } (6) إلى
أن قال: { رُسُلا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى
اللَّهِ حُجَّةٌ [بَعْدَ الرُّسُلِ (7) ] } [النساء : 163 -165] ، وقال تعالى عن
إبراهيم: { وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ } [العنكبوت :
27] ، فحصر النبوة والكتاب بعد إبراهيم في ذريته، ولم يقل أحد من الناس: إن النبوة
كانت في الجن قبل إبراهيم الخليل [عليه السلام] (8) ثم انقطعت عنهم ببعثته. وقال
تعالى: { وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلا إِنَّهُمْ
لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الأسْوَاقِ } [الفرقان : 20] ، وقال
[تعالى] (9) : { وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلا رِجَالا نُوحِي إِلَيْهِمْ
مِنْ أَهْلِ الْقُرَى } [يوسف : 109] ، ومعلوم أن الجن تبع للإنس في هذا الباب؛
ولهذا قال تعالى إخبارًا عنهم: { وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ
يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ
وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ . قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا
كِتَابًا أُنزلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي
إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ * يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ
اللَّهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ
عَذَابٍ أَلِيمٍ * وَمَنْ لا يُجِبْ دَاعِيَ اللَّهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي
الأرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِنْ دُونِهِ أَولِيَاءُ أُولَئِكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ }
[الأحقاف : 29 -32] .
“Hai golongan jin dan
manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri”
(QS. 6:130) artinya dari golongan kamu sendiri, rasul-rasul (para utusan) dari
bangsa manusia saja, bangsa jin tidak memiliki para utusan seperti apa yang
telah ditetapkan menjadi nash oleh Imam Mujahid, Ibn Juraij dan ulama-ulama lain
baik kuno maupun modern.
Ibn Abbas berkata “Rosul
dari keturunan anak Adam sedangkan dari bangsa Jin terdapat NUDZUR (jin yang
memberi peringatan pada kaumnya dengan ajaran yang dia peroleh dari seorang
Rosulnya bangsa manusia)
Ibn Jariir menceritakan
dari ad-Dhahaak Bin Muzaakhim “Bangsa Jin juga terdapat rosul” berdasarkan
firman Allah “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat
Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dari keduanya keluar mutiara dan
marjan” (QS. 55:19-22), sandaran dengan dalil ini perlu pertimbangan sebab
dalilnya masih ihtimal (mirip-mirip) tidak jelas sama sekali.
Sedang dalil yang
menunjukkan rasul hanya dari bangsa manusia adalah firman-firman Allah Ta’aala
:
1. Sesungguhnya Kami telah
memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan
nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada
Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, Isa, Ayub, Yunus, Harun dan
Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Dan (kami telah mengutus)
rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan
rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah
berbicara kepada Musa dengan langsung.
(Mereka kami utus) selaku
rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada
alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan
adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 4:163-165).
2. Dan Kami anugrahkan
kepada Ibrahim, Ishak dan Yaqub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada
keturunannya, (QS. 29:27) dalam ayat ini Allah membatasi bahwa kenabian dan
al-kitab setelah Ibrahim As. Hanya diberikan pada keturunannya, dan tidak
seorangpun yang menyatakan adanya nubuwwah dari bangsa jin yang kemudian
terputus dengan kenabiaannya Ibrahim AS.
3. Dan Kami tidak mengutus
rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di
pasar-pasar. (QS. 25:20).
4. Kami tidak mengutus
sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di
antara penduduk negeri. (QS. 12:109).
Dan sudah diketahuai
bersama bahwa jin dalam hal ini selalu mengikuti terhadap manusia, Allah
berfirman : “Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang
mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu
mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah
selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
Mereka berkata: "Hai kaum
kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Qur'an) yang telah
diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi
memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
Hai kaum kami, terimalah
(seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya
Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang
pedih.
Dan orang yang tidak
menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan
diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah.
Mereka itu dalam kesesatan yang nyata".(46:29-32). [ Tafsiir Ibn Katsiir III/340
]. Wallaahu A'lamu Bis Showaab.
Komentar
Posting Komentar